Tahukah Sahabat? "Email Gigi adalah Unsur Terkeras yang Ada dalam Tubuh Sahabat" --oOo-- "Bila Sahabat Kidal, Cenderung Mengunyah Makanan pada Sebelah Kiri Mulut Sahabat, Begitupun Sebaliknya"

Senin, 20 Januari 2020

Pengembangan Kurikulum

Pengembangan kurikulum adalah istilah yang komprehensif, didalamnya mencakup: perencanaan, penerapan dan evaluasi. Perencanaan kurikulum adalah langkah awal membangun kurikulum ketika pekerja kurikulum membuat keputusan dan mengambil tindakan untuk menghasilkan perencanaan yang akan digunakan oleh guru dan peserta didik. Penerapan Kurikulum atau biasa disebut juga implementasi kurikulum berusaha mentransfer perencanaan kurikulum ke dalam tindakan operasional. Evaluasi kurikulum merupakan tahap akhir dari pengembangan kurikulum untuk menentukan seberapa besar hasil-hasil pembelajaran, tingkat ketercapaian program-program yang telah direncanakan, dan hasil-hasil kurikulum itu sendiri. Dalam pengembangan kurikulum, tidak hanya melibatkan orang yang terkait langsung dengan dunia pendidikan saja, namun di dalamnya melibatkan banyak orang, seperti : politikus, pengusaha, orang tua peserta didik, serta unsur – unsur masyarakat lainnya yang merasa berkepentingan dengan pendidikan.

Prinsip-prinsip yang akan digunakan dalam kegiatan pengembangan kurikulum pada dasarnya merupakan kaidah-kaidah atau hukum yang akan menjiwai suatu kurikulum. Dalam pengembangan kurikulum, dapat menggunakan prinsip-prinsip yang telah berkembang dalam kehidupan sehari-hari atau justru menciptakan sendiri prinsip-prinsip baru. Oleh karena itu, dalam implementasi kurikulum di suatu lembaga pendidikan sangat mungkin terjadi penggunaan prinsip-prinsip yang berbeda dengan kurikulum yang digunakan di lembaga pendidikan lainnya, sehingga akan ditemukan banyak sekali prinsip-prinsip yang digunakan dalam suatu pengembangan kurikulum Isi pengembangan kurikulum adalah :

1.    Pengembangan Agama dan Moral
Allah mentakdirkan bahwa setiap anak yang dilahirkan telah beriman dan dibaiat Allah SWT pada waktu dalam masih didalam rahim, sabagaimana firman Allah dalam Qs: Al A-raf ayat 172[1]
Dan ikngatlah ketika Tuhanmu mengeluarkan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa meraka seraya berfirman: “Bukankah Aku ini Tuhanmu?”, mereka menjawab:”Betul (Engkau Tuhan kami), kami sebagai saksi”.

Dalam  Hadist :
Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka orangtuanyalah yang membuat menjadi yahudi atau nasrani atau majusi”[2]
Melihat rujukan di atas, maka penulis berpendapat, bahwa pengembangan agama penting namun landasan ketauhidan lebih penting diajarkan lebih dahulu, bila telah kokoh maka pengembangan agama akan menjadi pelengkap dari kepemahaman mereka tentang ke-Esaan Allah. Pengetahuan kepada anak dapat diajarkan melalui ayat-ayat qauliyah yang bersumber dari Al-quran dan ayat-ayat kauniyah yang bersumber dari segala sesuatu yang diciptakan-Nya di alam semesta ini.

2.    Pengembangan Motorik
Setiap anak lahir dalam keadaan tidak mengetahui sebagaiman firma Allah dalam QS An Nahl ayat 78:
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun. Dam Ia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati supaya kamu bersyukur”

Proses pertumbuhan dan perkembangan manusia sudah terungkap secara tersirat dalam Al-Qur’an surah Nuh ayat 14 yang berbunyi
Dan sungguh, Dia telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan (kejadian)”.

Melihat hal diatas maka disimpulkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan tidak dilakukan satu waktu akan tetapi melalui proses dan tahapan-tahapan secara berangsur-angsur. Pun perkembangan motorik pada anak baik motorik halus maupun motorik kasar. Guru diharapkan dapat membimbing dan mengarahkan anak pada setiap tahap perkembangannya.

3.    Pengembangan Kognitif
Setiap anak lahir dalam keadaan tidak mengetahui sebagaiman firma Allah dalam QS An Nahl ayat 78:
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun. Dam Ia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati supaya kamu bersyukur”

Allah yang telah memberi panca indera dan akal pada manusia agar manusia tersebut dapat berpikir dan memahami makna penciptaannya serta mensyukuri karunia yang telah diberikan oleh Nya, seperti yang tercantum dalam QS Al Hajj ayat 5:
"Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah".

Dan disebutkan pula agar manusia menggunakan ak fikirannya didalam surat Al Baqarah:
"Sesungguhnya pada kejadian langit dan bumi; dan pertukaran malam dan siang; dan (pada) kapal-kapal yang belayar di laut dengan membawa benda-benda yang bermanfaat kepada manusia; demikian juga (pada) air hujan yang Allah turunkan dari langit lalu Allah hidupkan dengannya tumbuh-tumbuhan di bumi sesudah matinya, serta Ia biakkan padanya dari berbagai-bagai jenis binatang; demikian juga (pada) peredaran angin dan awan yang tunduk (kepada kuasa Allah) terapung-apung di antara langit dengan bumi; sesungguhnya ada tanda-tanda (yang membuktikan keesaan Allah, kekuasaanNya, kebijaksanaanNya, dan keluasan rahmatNya) bagi kaum yang menggunakan akal fikiran (liqaumiy ya'qiluun)". (Al-Baqarah 164).

4.    Pengembangan Bahasa
Setiap anak lahir dalam keadaan tidak mengetahui sebagaiman firma Allah dalam QS An Nahl ayat 78:
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun. Dam Ia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati supaya kamu bersyukur”

Dan ayat tentang pengembangan bahasa dapat dilihat dalam QS Al Alaq ayat 1-5 dapat disimpulkan bahwa manusia harus terus belajar dan memuliakan Allah karena beliaulah yang memberi kemampuan kepada manusia.
5.    Pengembangan sosial emosional
Setiap anak lahir dalam keadaan tidak mengetahui sebagaiman firma Allah dalam QS An Nahl ayat 78:
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun. Dam Ia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati supaya kamu bersyukur”

Anak merupakan amanah yang diberikan oleh Allah SWT yang harus dididik agar menjadi manusia shaleh. Selain itu, anak merupakan investasi paling besar yang dimiliki keluarga dan masyarakat sebagai generasi penerus bangsa, aktor masa depan, yang akan membawa warna bagi bangsa ini. Anak memiliki sejuta kemampuan yang akan berkembang melalui tahapan-tahapan tertentu sesuai perkembangannya. Perkembangan sosial emosi merupakan perkembangan yang menurut penulis harus diperhatikan selain perkembangan agamanya karena kemampuan sosial emosi ini yang dapat menunjang kompetensi sosial. Kemampuan sosial inilah yang menjadi tolak ukur keberhasilan anak dalam bermasyarakat. Berikut ayat-ayat qur’an yang berhubungan dengan sosial emosi:
a.       Kesadaran menghadapi musibah, tidak sombong pada QS. al-Hadid (57) ayat 22-23.
b.      Mengatasi ketakutan pada QS. al-Falaq (113) ayat 1-5.
c.       Tidak putus asa pada QS. Yusuf (12) ayat 87.

Mengenai kemampuan sosial, ada ayat yang mengajarkan anak untuk memahami keberagamanpun merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah, hal ini dipertegas dalam Al-Qur’an sbagai berikut :


“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui” (Surat Ar Rum ayat 22)
.
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Surat Al Hujurat ayat 13)


[1] Alquran dan terjemah, Kementerian Agama RI
[2] Hadis riwayat Bukhari, hal. 1292, Ibnu Hibban dalam kibat shahihnya, juz 1, hal. 129 dan Baihaki dalam kitab sunanya, juz 6, hal. 11918